MILAN - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Ungkapan itu mungkin sangat pas
seperti yang dialami oleh Nelson Dida di AC Milan. Sepanjang musim ini
pemilik nama asli Nelson de Jesus Silva sangat jarang berdiri di depan
gawang Rossoneri.
Hanya 13 kali Dida bermain, padahal sejak 2002 ia merupakan pilihan
pertama. Bandingkan saja dengan penampilan kiper kedua, Zeljko Kalac,
yang bermain 23 kali. Bukan tanpa sebab Carlo Ancelotti meminggirkan
Dida. Mengawali musim, Ancelotti mempercayai Dida sepenuhnya. Tapi
berbagai kesalahan elementer dibuat kiper internasional Brasil
tersebut.
Satu yang paling memukul adalah sebuah blunder dalam Derby della
Madonnina pada 23 Desember tahun lalu. Kesalahan yang harus dibayar
dengan kekalahan 1-2 atas Inter Milan. Sebelumnya, ia terlibat insiden
memalukan ketika berhadapan dengan Celtic di ajang Liga Champions pada
Rabu, 3 Oktober 2007.
Akibat bertindak bak aktor Hollywood ketika ‘diserang’
oleh fans tuan
rumah, Dida diganjar skorsing oleh UEFA. Media pun tidak ketinggalan
mencibir, termasuk juga dari Milanisti. Medio Januariâ€"berhadapan
dengan Napoliâ€"menjadi pertandingan terakhir Dida. Sejak saat itu
posisi Dida ditelikung Kalac.
Pada awalnya Milan tidak memainkan Dida dengan alasan cedera tau
kurang fit, tapi lama-kelamaan tabir terungkap juga. Il Diavolo sudah
patah arang dengan penjaga gawang berusia 34 tahun itu. Laporan
teraktual media di Italia ramai memberitakan bahwa Milan ingin memutus
kontrak Dida musim panas nanti.
Mendepak Dida ke daftar free-transfer ada kompensasi yang harus
dibayarkan Milan. Jumlah yang tidak sedikit mengingat Dida masih
memiliki dua tahun kontrak berjalan. Tapi, sekali lagi, Milan diklaim
sudah tidak sreg dengan keberadaannya di Milanelo. Seperti dikutip
Goal, Milan juga menyiapkan jurus agar tidak sampai membayar 16 juta
euro (Rp 228,8 miliar)â€"nilai akumulasi sisa kontrak Dida.